This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Mei 2022

KEINDAHAN TELAGA ALAMI DI MAGETAN YANG KENTAL DENGAN LEGENDA


Halo sobat TOURa!

Jumpa lagi di blog kita tercinta, jarang update tapi masih membuka mata, apa lagi kalo bukan NusanTOURa

MAGETAN - Siapa disini yang belum tau Telaga Sarangan? Mungkin bagi anak-anak pecinta gunung yang hobinya naik gunung, Telaga ini sudah tidak asing ya.  Biar Toura jelasin dulu. Obyek wisata ini terletak di lerang Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Tepatnya danau alamiah selebar kurang lebih 3 hektar ini terlatak di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. 

Sobat Toura yang mau kesini jangan lupa berpakaian hangat ya, karena lokasinya di lereng gunung maka otomatis suhu udara nya pun rendah. Suhu udara di kawasan ini berkisar 15 hingga 20 derjat celsius. Meskipun Magetan terkenal panas dan Telaga Sarangan hanya berjarak 16 km dari kota Magetan.

Telaga alamiah ini menyuguhkan pemandangan yang indah berupa pegunungan disekitarnya dan hentangan air yang membuat siapapun akan berdiam sejenak mengagumi keindahan ciptaan Tuhan. Selain diam menikmati, kalian juga bisa berjalan-jalan atau berolahraga memutari telaga. Namun hal yang pasti dengan kedalaman 28 meter dan suhu yang rendah, disana tidak diijinkan berenang.

Jika berjalan sedikit lebih jauh ke belakang dimana jauh dari para pedagang, maka akan kalian temui para monyet yang turun dari gunung. Biasanya tiap sore monyet-monyet itu turun disekitaran telaga. Namun harap hati-hati jika ingin berdekatan dengan monyet, biar bagaimanapun monyet disana adalah hewan liar yang turun dari gunung. Jadi sifat alamiah mereka adalah waspada dan ganas kepada manusia. Berhati-hati pula untuk barang bawaan kalian, jangan sampai rebutan sama monyetnya ya.

Nah kalau sobat Toura lagi gak mau jalan-jalan tenang aja. Disana meski kalian ga bisa berenang tapi kalian bisa sewa perahu atau speedboad. Kalian akan diajak mengitari danau oleh pemandunya, ga cuma itu loh. Kalian juga bisa request kecepatannya hingga seberapa tajam kelokannya. Seru banget ya sobat Toura.

Option lain yang ga berani naik perahu adalah jalan-jalan keliling telaga dengan cara sewa becak motor atau naik kuda. Siapa yang penasaran pengen muterin Telaga Sarangan tapi males jalan. Layanan sewa ini cocok banget buat para remaja jompo yang umur masih muda tapi stamina udah loyo. Yang takut naik kuda, tenang saja pemandunya akan menuntun kalian saat naik kuda jadi aman. Bagi yang sudah bisa mengendarai kuda juga bisa jalan-jalan sendiri loh.

Sepertinya kalau membahas Telaga Sarangan tidak lengkap tanpa mengetahui cerita legenda yang terjadi disana ya sobat. Biar Toura dongeng kan untuk kalian semua

Legenda ini berawal dari cerita sepasang suami istri bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir yang menjadi naga. Pasangan ini selalu berdua karena tidak diberi karunia putra. Suatu saat seperti biasa saat Kyai Pasir sedang pergi bekerja berladang, Kyai Pasir menemukan sebuah telur yang tidak biasa. Bagaimana tidak, telur itu berukuran besar dan yang lebih membingungkan disekitar ladang tidak ada hewan satu pun yang bertelur.

Namun karena kondisinya yang saat itu tengah lapar, Kyai Pasir membawa telur tersebut sambil berharap Nyai Pasir senang. Sampai dirumah telur itu segera dimasak oleh Nyai Pasir yang kemudian dibagi dua bagian dengan suaminya. Setelah masing-masing selesai menyantap setengah bagian telurnya, Kyai Pasir bergegas kembali ke ladang  untuk meneruskan pekerjaannya.

Tiba-tiba belum sampai setengah jalan, kepala Kyai Pasir pusing disertai seluruh tubuh yang gatal dan panas. Rasa gatal tidak hilang meski sudah digaruk sedemikian rupa hingga akhirnya Kyai Pasir berguling ditanah berharap gatalnya hi;ang tetapi tidak hilang juga.

Kejadian ini juga dialami oleh Nyai Pasir, dirinya juga merasa gatal yang luar biasa. Karena menghawatirkan suaminya Nyai Pasir bergegas menuju ke ladang. Tapi Nyai malah kaget karena suaminya tidak ada disana dan malah ada seekor ular naga raksasa. Nyai yang sudah tidak tahan dengan gatal ikut berguling ditanah dan berubah menjadi ular naga seperti suaminya.

Menjadi naga tidak lantas membuat gatal mereka hilang. Ular naga itu terus-terusan berguling selama berbulan-bulan hingga menimbulkan cerukan tanah yang dalam. Semakin lama cerukan itu terisi oleh air dan dikenal sebagai Telaga Sarangan

Harga tiket Telaga Sarangan

No

Keterangan

Harga

1.

Tiket masuk Telaga Sarangan

Dewasa Rp 20.000

Anak Rp 10.000

2.

Tiket masuk motor

Rp 2.500

3.

Tiket masuk mobil

Rp 5.000

4.

Tiket masuk bus

Rp 10.000

5.

Parkir mobil

Rp 5.000

6.

Parkir motor

Rp 2.000

7.

Parkir bus

Rp 10.000

8.

Keliling sarangan naik kuda

Rp 50.000/putaran

9.

Speed boat

Rp 70.000/putaran

10.

Kaliling sarangan naik besak motor

Rp 20.000/putaran

 

- Adri Aulia Ariej -