Rabu, 15 Juni 2022

EKOWISATA NOLOGATEN SLEMAN: DARI YANG KUMUH MENJADI RAPIH

Halo sobat TOURa!

Jumpa lagi di blog kita tercinta, memanja rasa dengan eksplor wisata Indonesia. Apa lagi kalo bukan NusanTOURa.

YOGYAKARTA - Sebagai orang Jogja siapa sih yang tidak tau dengan wilayah Nologaten di Sleman? Wilayah tersebut terdapat sebuah kampung yang kini menjadi ekowisata Nologaten Yogyakarta. Sebagai kawasan yang dulunya menghampar lahan pertanian, saluran irigasi melintasi Nologaten. Saat penduduk terus bertambah, bantaran Sungai Gajahwong berubah menjadi permukiman kumuh. Wilayah yang dahulu merupakan permukiman petani itu berkembang menjadi kawasan padat penduduk sebagai dampak urbanisasi. Sebagai kawasan yang dulunya menghampar lahan pertanian, saluran irigasi melintasi Nologaten. Saat penduduk terus bertambah, bantaran Sungai Gajahwong berubah menjadi permukiman kumuh. Siapa sangka saat ini Nologaten menjelma menjadi kampung bersih nan asri.

        Sejak 2013, kampung tersebut sangatlah kumuh dan acuh tak acuh. Pada tahun 2015, setelah pemerintah menggencarkan pembangunan untuk kawasan-kawasan kumuh, maka dusun ini pun mulai terbenah. Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok kini terus berbenah diri untuk menjadi salah satu desa yang bebas dari kawasan kumuh. Salah satu sudut di Dusun Nologaten, Caturtunggal yang sebelumnya dikenal menjadi kawasan kumuh kini diubah menjadi kawasan ekowisata. 

          Ekowisata tersebut berada di JL. TEMULAWAK, RW.04, Nologaten, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Area tersebut di rubah oleh masyarakat setempat menjadi sebuah taman dan wisata yang indah nan sejuk. Area di bantaran dimanfaatkan warga sebagai ruang terbuka dan ekonomi. Lengkap dengan fasilitas pengolahan sampah, kafetaria, hingga wahana outbound dan ekowisata yang dikelola oleh pemuda setempat.

        Lebih dari itu, para pemuda dan mahasiswa yang kos di Nologaten berhasil membangun turbin sederhana untuk memanfaatkan aliran sungai. Daya istrik yang dihasilkan tidak besar, tapi sudah dapat digunakan untuk penerangan dan sejumlah keperluan lain di lokasi sekitar taman. 


        Sehingga tempat tersebut kini banyak sekali dari beberapa perubahan untuk melakukan CSR di kawasan tersebut, seperti salah satunya The Alana Malioboro melakukan CSR rutin setiap bulannya dan kali ini mereka memberikan dukungan dan pembinaan untuk pengembangan desa ekowisata Kampung Nologaten RT 01 RW 04 Yogyakarta. Mereka bersama masyarakat memberdayakan ikan nila dan ikan bawal, penanaman aneka bunga, buah dan empon-empon, ruang baca untuk anak-anak, ke depannya juga akan dikembangkan kuliner dan juga fasilitas flying fox sehingga wisatawan tak hanya di suguhkan dengan pemangan sungai yang jernih, namun terdapat spot-spot wahana yang menarik untuk dicoba. Disana juga kalian bisa memberikan makanan kepada ikan-ikan tersebut. Makanan ikan tersebut berupa pelet yang dikemas dalam botol plastik yang bisa kalian beli dengan harga Rp. 2000,- saja.

         Selain menyuguhkan tempat wisata yang terbilang unik daripada yang lain. Kampung tersebut juga menyuguhkan ciri khas yang masih dilestarikan yaitu angkringan dan hiburan dimalam hari. Sehingga kesan dari tempat wisata tersebut tak hanya terkenal dengan kerapihan dan pemandangan yang memanjakan mata di tepi sungai, namun suguhan kuliner pun bisa menjadi tawaran menarik bagi wisatawan yang datang.

         Sisi lain dari Ekowisata Nologaten Yogyakarta yaitu tempat tersebut sering kali menjadi pilihan tongkrongan bagi kaum-kaum muda mudi berkumpul. Tak jarang jika sekarang tempat tersebut kini sudah menjadi salah satu spot favorit bagi semua kalangan baik dari yang muda hingga tua.


- Fahmi Rozaq Bahari -

0 komentar:

Posting Komentar