Rabu, 01 Juni 2022

MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE, WISATA ZIARAH BERBUSANA ADAT JAWA

Halo Sobat TOURa!

Jumpa lagi di blog kita tercinta, memanja rasa dengan eksplor wisata Indonesia. Apa lagi kalo bukan NusanTOURa. Kali ini Toura akan membawa Sobat Toura jalan-jalan sambil berziarah ke makam di Kotagede.

 

YOGYAKARTA Kotagede itu merupakan salah satu kawasan bersejarah yang ada di Yogyakarta. Lebih dari itu, Kotagede jadi saksi berdirinya kerajaan Mataram Islam, cikal bakal Yogyakarta saat ini, sobat Toura. Salah satu peninggalan bersejarah kerajaan Mataram Islam yang banyak dijadikan sebagai destinasi wisata di Kotagede adalah makam raja-raja Mataram Islam.

Makam raja-raja Mataram Islam ini memiliki dua kompleks, yakni di Imogiri dan Kotagede. Nah, dari kedua kompleks makam tersebut, makam raja di Kotagede-lah yang paling tua, sobat Toura. Letak makam Kotagede berada di lokasi awal Kerajaan Mataram Islam berdiri.

“Makam Kotagede adalah tempat dimakamkannya raja-raja pendiri kerajaan Mataram Islam. Sedangkan sultan-sultan Keraton Yogyakarta yang merupakan cucu dari para raja pendiri, dimakamkannya di makam Imogiri, kecuali Hamengkubuwono II.” Ujar salah satu abdi dalem yang gak mau disebutkan namanya.

Makam Kotagede adalah tempat dikebumikannya raja pertama Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati. Di sini pula dikebumikan ayah Panembahan Senopati, yakni Ki Ageng Pemanahan. Sementara itu Raja Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya juga turut dimakamkan di Makam Raja Kotagede ini, sobat Toura.

Makam Kotagede terletak di samping Masjid Gedhe Mataram yang dulunya merupakan kompleks dari keraton Mataram Islam di Kotagede. Tepatnya di Jalan Watu Gilang, Kecamatan Kotagede, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi makam dan masjid gak berubah sejak zaman dahulu sampai sekarang. Sampai saat ini, makam raja di Kotagede menjadi destinasi wisata religi selain Masjid Gedhe Mataram. Kompleks makam Kotagede tidak sebesar Imogiri, sobat Toura, tetapi banyak orang yang berziarah di sini.

 

Kompleks makam ini dikelilingi sama tembok besar yang kokoh. Pintu gapura memasuki kompleks makam ini masih memiliki ciri arsitektur budaya Hindu. Setiap gapura mempunyai pintu kayu yang tebal dengan ukiran yang indah. Ada 3 gapura nih yang harus dilewati sebelum masuk ke bangunan makam, sobat Toura.

Memasuki kawasan makam sobat Toura akan melihat pelataran yang lumayan luas dengan dinding-dinding arsitektur yang khas dan terbuat dari batu bata. Lebih jauh lagi memasuki kawasan makam sebelah selatan, ada beberapa bangsal yang dipakai para wisatawan sebelum berziarah ke makam.

Sementara di dekatnya ada pintu besar, yakni pintu masuk makam raja-raja mataram. Pintu makam selalu dalam keadaan terkunci, kecuali kalau ada jadwal ziarah ke makam, maka pintu akan dibuka sama abdi dalemnya. Terdapat sebanyak 600 makam di sini.

Kemudian masuk di pintu sebelah selatan lagi, sobat Toura akan menemui Sendang Putera dan Sendang Puteri yang dari dulu sampai sekarang digunakan untuk mandi sama warga sekitar situ. Masih dekat sama area pemandian, terdapat dua kolam yang banyak ikannya.


Terdapat pendopo sederhana tempat penyewaan pakaian tradisional ini, sobat Toura bisa menyewanya di situ. Sedangkan untuk berganti pakaian, ada di pendopo seberang tempat penyewaan. Selain sebagai ruang ganti, sobat Toura bisa menitipkan barang bawaan.

Selanjutnya, seluruh sobat Toura harus melepas alas kaki nya pada saat masuk ke area makam. Selain itu, sobat Toura tidak diperbolehkan untuk memotret dan mengenakan perhiasan emas di dalam bangunan makam.

Sobat Toura juga tidak boleh berkerudung. Aturan tersebut dinilai lebih ringan ketimbang aturan zaman dulu, kalau dulu semua perempuan yang masuk area makam harus memakai konde.

“Aturan tersebut diberlakukan sejak zaman dahulu, sekaligus bertujuan untuk melestarikan budaya.” Kata abdi dalem yang tidak mau disebutkan namanya.

Makam raja banyak dikunjungi oleh para peziarah dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan bangunan di kawasan makam atau demi hanya sekedar berselfie ria. sobat Toura bisa dengan bebas memasuki kawasan makam. Jam bukanya setiap hari mulai pukul 10.00 –17.00 WIB.

Berbeda jika ingin melakukan ziarah, makam raja hanya dibuka pada hari-hari tertentu, yaitu hari Minggu, Senin, Kamis dan Jumat, dengan periode waktu pada pukul 10.00 - 16.00 WIB. Tapi, wisatawan yang sudah mendapatkan izin tertulis dari Keraton Yogyakarta, boleh masuk ke area makam di luar jam buka, bahkan pada malam hari.

Dengan menjadikan makam Kotagede sebagai salah satu destinasi wisata, tentu akan menambah wawasan diri kita terhadap sejarah masa lalu Kotagede yang pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Mataram Jawa, sobat Toura. Budaya dan sejarah patut dilestarikan karena merupakan asal muasal dari peradaban masyarakat Jawa saat ini. Mengenal kota Yogyakarta tidak akan utuh tanpa berkunjung ke Kotagede, pusat kerajaan Mataram masa lalu.

- Shafira Aulia Rezkika -






0 komentar:

Posting Komentar