Jumat, 08 April 2022

KAMPUNG RAMADHAN JOGOKARIYAN MENJADI DESTINASI WISATA RELIGI YOGYAKARTA

 

Halo Sobat TOURa...

Jumpa lagi di blog kita tercinta, memanja rasa dengan eksplor wisata Indonesia. Apa lagi kalau bukan NusanTOURa.

YOGYAKARTA - Kampung Ramadhan Jogokariyan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang paling digemari masyarakat Yogyakarta. Tidak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong datang untuk menikmati barbagai suguhan yang disajikan Masjid Jogokariyan. Program kajian yang diselenggarakan setiap menjelang berbuka puasa menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Yogyakarta, terlebih Masjid Jogokaryan kerap kali mengundang penceramah-penceramah kondang, seperti Ustadz Abdul Shamad, Ustadz Salim Afillah dan deretan penceramah kondang lainnya. Hal ini tentunya semakin meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk datang dan mendengarkan petuah atau ceramah yang disampaikan sembari menunggu waktu buka puasa.

            Tidak hanya itu Masjid Jogokariyan juga menyediakan makanan buka puasa gratis untuk setiap pengunjung yang datang untuk mengikuti kajian dan melaksanakan shalat maghrib berjamaah. Dengan menyediakan berbagai macam menu yang disajikan selama bulan Ramadhan, pengunjung yang datang dimanjakan untuk mencicipi makanan buka puasa yang terus berganti setiap harinya, sehingga masyarakat tidak bosan untuk menikmati menu makanan yang disajikan. 

        Kampung Ramadhan Jogokariyan juga diramaikan oleh pada pedagang takjil hingga makanan berat untuk berbuka yang berjejer sepanjang jalan. Hampir semua jajanan untuk berbuka puasa tersedia untuk setiap pengunjung yang datang. Sehingga sedari pengunjung memasuki kawasan Kampung Ramadhan Jogokariyan, mereka disambut oleh para pedagang yang menyuguhkan berbagai makanan dan minuman segar yang menggoda selera pengunjung dan mereka tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmati jajanan di Kampung Ramadhan Jokokaryan, karena berbagai jajanan itu disajikan dengan harga yang murah.

Bukan hanya memanjakan pengunjung, akan tetapi juga membangkitkan perekonomian warga sekitar dengan diadakannya pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan.

Dikutip dari tempo.com "Masjid Jogokaryan selama ini dikenal konsisten sebagai

model pengelolaan masjid yang mampu membangkitkan ekonomi warga sekitar dan

jaringan yang dibina masjid," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat

membuka Kampoeng Ramadhan Jogokariyan itu.

           Adanya Kampung Ramadhan Jogokariyan dapat meningkatkan semangat UMKM untuk bangkit membangun perekonomian ditengah kondisi pandemi Covid-19. Dimana Kampung Ramadhan Jogokariyan memberikan falisitas tempat untuk masyarakat menjual berbagai makanan dan minuman. Dengan itu masyarakat sekitar atau UMKM dapat meningkatkan pendapatannya melalui penjualan pada event bulan suci Romadhan. Bahkan UMKM yang ikut berjualan tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil jualannya, akan tetapi juga mendapatkan ilmu baru dari deretan penceramah yang mengisi kajian di Kampung Ramadhan Jogokariyan. 

Selain menjadi destinasi wisata religi di bulan suci Ramadhan, lebih jauh Masjid Jokokaryan mendapatkan penghargaan dengan pengelolaan manajemen keuangan terbaik se-Asia. Hal ini disebabkan oleh konsistensi Masjid Jogokariyan dalam mengatur keuangannya, dimana penerapan saldo 0 rupiah menjadi salah satu sisi menarik dari pengelolaan keungan masjid Jokokaryan. Hingga masjid ini menjadi salah satu masjid pecontohan diwilayah Yogyakarta dan sekitarnya, bahkan tidak sedikit pengurus masjid dan jamaah dari berbagai daerah datang berkunjung untuk studi banding atau menimba ilmu manajemen yang diterapkan oleh Masjid Jogokariyan.

Sehingga Masjid Jogokariyan tidak hanya menjadi destinasi wisata religi pada bulan suci Ramadhan, akan tetapi mereka juga menjadi destinasi wisata religi biasa yang hanya menyuguhkan kehangatan reigiusitas untuk para pengunjung, akan tetapi juga memberikan edukasi untuk berbagai pengurus dan jamaah masjid sekitar jogja yang datang mengunjungi untuk menimba ilmu manajemen yang kemudian dapat diterapkan di masjid daerahnya masing-masing. 


 -Ade Choerul Maula-

0 komentar:

Posting Komentar