Selasa, 12 April 2022

PANTAI DRINI SAJIKAN KEINDAHAN YANG TAK BOSAN DIPANDANG MATA

 


Halo sobat TOURa!

Jumpa lagi di blog kita tercinta, memanja rasa dengan eksplor wisata Indonesia. Apa lagi kalo bukan NusanTOURa. Ayo kita bermain air sambil cuci mata ke pantai Gunungkidul!

GUNUNGKIDUL  – Pantai Drini menjadi salah satu pantai indah diantara deretan pantai di Gunung Kidul Yogyakarta, pantai dengan pasir putih bersih ditambah hisahan saung-saung yang berjejer sepanjang pantai memiliki nilai estetika yang memanjakan mata pengunjung. Tidak hanya itu, airnya yang jernih menjadikan pengunjung tak sabar untuk bermain air ditepi pantai. Ombaknya yang tidak begitu besar membuat pengunjung lebih bebas untuk bermain di tepi pantai, mereka bisa berselancar, bermain pasir, hingga snorkeling untuk menikmati keindahan berbagai terumbu karang yang didapati di tepi pantai. Pengunjung dapat sebebas-bebasnya mengekspresikan diri di Pantai Drini. 

        Pantai ini menjadi destinasi yang cocok untuk berbagai kalangan atau kelompok. Mulai dari keluarga, dimana pada umumnya pantai menjadi destinasi yang paling jarang dikunjungi saat liburang bareng keluarga, dengan alas an pasti takut anaknya yang masih kecil-kecil terseret ombak atau ketakutan lainnya. Akan tetapi dengan hadirnya pantai drini yang begitu indah dan aman telah menghilangkan kekhawatiran keluarga ketika berlibur ke pantai, hingga pantai drini berhasil menjadi destinasi wisata favorit untuk liburan bareng keluarga. Dengan adanya saung-saung yang berjejer ditepi pantai juga memberikan kenyamanan untuk keluragar yang sedang liburang. Mereka disuguhi pemandangan yang begitu indah, sembari mengawasi anak-anaknya asik bermain di tepi pantai.

        Pantai drini hampir tidak pernah sepi pengunjung, tidak hanya keluarga yang datang untuk menikmati keindahan pemandangan pantai ini, tapi juga pantai ini sangat digemari anak muda atau kaum milenials. Mengapa demikian? Karena keindahan pasir putih yang mengagumkan dapat dijadikan objek background foto yang bagus untuk di upload di media sosial. Tidak selesai disitu, hampir setiap sudutnya pantai drini mengandung keindahan yang begitu memanjakan mata, hingga tempat ini sangat cocok untuk dijadikan spot content di media sosial. Sehingga Pantai Drini juga termasuk salah satu pantai yang mendapatkan kategori Instagramable bagi kaum milenials.

        Seguhan keindahan yang menakjubkan menimbulkan rasa penasaran untuk berjalan-jalan menyusuri pantai, hingga diutara pantai kita akan menemui pedagang di tepi pantai drini memberikan pengalaman kuliner spesial untuk pengunjung. Keasikan bermain di tepi pantai tentunya membuat perut kosong, disinilah mereka dapat mengisi perutnya dengan berbagai makanan laut seperti udang, ikan, kepiting hingga cumi dan gurita disajikan dengan menu masakan special yang menggugah selera pengunjung untuk menikmatinya. Rasa makanan yang enak ditambah dengan kondisi pengunjung yang lapar setelah asik bermain, menjadikan makanan tersebut terasa begitu nikmat dan enak, tidak sedikit pengunjung yang begitu lahap menyantap hidangan makanan tersebut. 

            Setelah kita menikmati berbagai suguhan keindahan di pantai drini, tak lengkap bila kita tak mengetahui bagaimana asal-usul munculnya kata drini tersebut. Pantai Drini menjadi salah satu pantai istimewa di pesisir Gunung Kidul karena sebuah pulau kecil di tengahnya, membagi pantai menjadi dua bagian. Konon di pulau tersebut banyak ditumbuhi santigi (Pemphis acidula), atau masyarakat di sini biasa menyebutnya drini. Itulah kenapa pantai dan pulau ini diberi nama drini. Bila laut sedang surut, kita bisa pergi ke pulau. Tak perlu menjadi climber untuk memanjat karang, karena tangga beton rela dipijak demi mengantar kita ke atas. Dari sini, pandangan kita bisa menyisir seluruh Pantai Drini, melihat gunungan alang-alang atap gazebo hingga deretan perahu nelayan. Semua tampak mungil, seperti miniatur bikinan kurcaci. Kini, tak ada lagi pohon drini, yang ada hanyalah pandan laut (Pandanus tectorius) memenuhi setiap jengkal tanah, berebut hidup dengan rerumputan

-Ade Choerul Maula-

 

0 komentar:

Posting Komentar